Rancangan Solusi Masalah Lingkungan
K3LH
Bahaya Merokok
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan topik rancangan solusi masalah lingkungan saya mengenai kebakaran hutan di Riau.
Puluhan Titik Kebakaran Hutan
Pada tanggal 14 Juli 2011, satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat menemukan 105 titik kebakaran hutan di Pulau Sumatera. Dan, 79 titik diantaranya berada di daerah Riau. Menurut staf Badan Meteorologi dan Geofisika Pekanbaru, Yudhistira Mawadah menyatakan bahwa terdapat 5 provinsi lain ditemukannya hotspot, yaitu Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, dan Kepulauan Riau.
Banyaknya hotspot di Riau menyebabkan suhu Riau bertambah dan menjadi 35 derajat celcius. Keadaan Riau, terutama Pekanbaru diselimuti kabut asap yang tidak terlalu tebal. Kabut asap itu belum menganggu aktivitas mereka. Biasanya kebakaran hutan disebabkan oleh para petani yang ingin membakar hutan untuk membuka lahan demi lahan pertanian mereka.
Solusi
Preventif : Dengan cara membuat peraturan mengenai larangan membakar hutan sembarangan serta memberikan sanksi tegas kepada orang yang melanggar larangan tersebut. Dengan demikian, lambat laun semua orang tidak akan mau membakar lahan.
Kuratif : Memperbaikinya dengan cara mulai memotong dan membersihkan lahan yang terbakar agar dapat digunaka kembali untuk penghijauan. Lalu, dengan membuat hujan buatan agar asap yang mengelilingi daerah Riau akan hilang.
Rehabilitatif : Memberikan pupuk pada tanah sehingga subur untuk dapat ditanami. Dan, lakukan penghijauan, menanam pohon di daerah yang dibakar agar terciptanya lingkungan yang asri. Fungsikanlah hutan sesuai dengan fungsinya.
Promotif : Dengan cara mensosialisasikan ke tempat tempat, khususnya daerah dengan pengetahuan minim akan bahaya membakar hutan. Juga, berikanlah para generasi muda pendidikan mengenai hutan dan larangan akan membakar hutan agar mereka lebih mengerti dan peduli dengannya.
K3LH
K3LH ini, saya mengambil contoh pekerjaan yaitu pedagang gorengan di pinggiran jalan. Karena jalanan adalah tempat yang memiliki hazard yang besar dan banyak, serta bahaya. Inilah gambar penjual pinggiran jalan yang saya dapatkan :
Terdapat beberapa tabel hazard, yaitu :
Analisa Resiko
Jenis Bahaya | Risiko | Konsekuensi |
Faktor fisik § Suhu panas § Cuaca tidak mendukung. | § Biang keringat, Dehidrasi § Dehidrasi, Kedinginan. | § Kelelahan. § Flu, Demam. |
Faktor Biologis § Bakteri § Virus § Jamur | § Infeksi § Infeksi § Infeksi | Penyakit yang menyerang pembeli, seperti diare, muntaber, sakit perut. |
Faktor ergonomic § Berdiri terlalu lama § Mengerakkan tangan terlalu lama dan banyak. | § Osteoporosis. § Musculoskeletal | § Kaki menjadi pegal dan cepat lelah. § Tangan mudah lelah dan pegal. |
Faktor Psikososial § Kurang beristirahat. § Tingkah pelanggan yang bermacam macam. | § Stress § Stress | § Kelelahan § Pusing, Kelelahan. |
Kebersihan Tempat dan Alat. § Peralatan untuk menggoreng gorengan kurang bersih. § Tempat jualan yang tidak bersih dan terawat. | § Infeksi § Infeksi | § Penyakit tertular kepada pelanggan melalui gorengan. § Penjual dapat tertular penyakit. |
Faktor Kimia § Asap kendaraan yang berada disekitar jualan. § Bau yang tidak sedap disekitar wilayah jualan. | § Bau bauan yang menyengat. § Bau sampah yang menusuk dan harus ditahan. | § Pusing. § Ketajaman penciuman berkurang. |
Analisis Semikualitatif
Tingkat Keparahan | Kemungkinan Terjadi | |||||
Jarang Terjadi (1) | Kurang mungkin terjadi (2) | Mungkin terjadi (3) | Sangat Mungkin terjadi (4) | Hampir Pasti terjadi (5) | ||
(1) Tidak ada pengaruh | ||||||
(2) Pengaruh sangat ringan | - Asap kendaraan yang berada disekitar jualan. - Bau sampah yang menyengat. (8) | |||||
(3) Pengaruh ringan | § Cuaca tidak mendukung. § Suhu panas (6) | § Peralatan menggoreng gorengan kurang bersih. § Tempat jualan yang kurang bersih dan terawat. (15) | ||||
(4) Pengaruh serius | § Kurang Beristirahat. § Tingkah pelanggan yang bermacam macam. (4) |
(12) | § Virus § Bakteri § Jamur (16) | |||
(5) Pengaruh fatal | ||||||
NO. | HAZARD | SKOR | TAFSIRAN |
1. | § Virus, bakteri, jamur | 16 | § Sangat mungkin terjadi § Pengaruh serius |
2. | § Peralatan menggoreng gorengan yang kurang bersih. § Tempat yang kurang bersih dan terawat. | 15 | § Hampir pasti terjadi § Pengaruh ringan |
3. | § Berdiri terlalu lama. § Mengerakkan tangan terlalu lama dan banyak. | 12 | § Mungkin terjadi § Pengaruh serius |
4. | - Asap kendaraan yang berada disekitar jualan. - Bau sampah yang menyengat. | 8 | § Kurang mungkin terjadi § Pengaruh serius |
5. | § Cuaca Tidak Mendukung. § Suhu panas | 6 | § Mungkin terjadi § Pengaruh ringan |
6. | § Kurang berisitirahat. § Tingkah pelanggan yang bermacam macam. | 4 | § Jarang terjadi § Pengaruh serius. |
Pengendalian Resiko
NO. | HAZARD | PENGENDALIAN |
1. | § Virus, bakteri, jamur | § Menutup makanan dengan benda yang dapat § Membersihkan bahan makanan dengan air bersih. § Memilih bahan makanan yang bersih dan tidak berasal dari tempat kotor. |
2. | § Peralatan menggoreng gorengan yang kurang bersih. § Tempat yang kurang bersih dan terawatt. | § Cucilah peralatan menggoreng dengan baik dan setiap kali pakai. § Air cucian diganti setiap mencuci. § Pilihlah tempat yang bersih dan bebas penyakit untuk berjualan. |
3. | § Berdiri terlalu lama. § Mengerakkan tangan terlalu lama dan banyak. | § Duduklah dan beristirahatlah sebelum memulai kembali bekerja. § Relaksasikan tangan sebelum dan saat bekerja. |
4. | - Asap kendaraan yang berada disekitar jualan. - Bau sampah yang menyengat. | § Carilah tempat yang terbebas dari polusi udara yang menyengat hidung. |
5. | § Cuaca tidak mendukung. § Suhu panas. | § Pasang tenda pelindung untuk melindungi gerobak gorengan dan penjual pembeli. § Meletakkan kipas angin disudut gerobak. |
6. | § Kurang beristirahat. § Tingkah pelanggan yang bermacam macam. | § Beristirahat yang cukup. § Berusaha memahami sikap pelanggan yang bermacam macam. |
Education for Sustainable Development
Bahaya Merokok


















